Rabu, 27 Agustus 2008

ISLAM MEMIMPIN AKAL MERDEKA

"aku tahu ,bahwa engkau in satu batu yang tidak memberi mudharat atau manfaat.dan sesungguhnya sekiranya tidak aku lihat Rasulullah SAW mencium engkau,tentu aku tidak cium engkau" (HR.muslim)

demikianlah sayiidina umar bin khatab ,waktu akan mencium hajarul aswad.

Islam datang bukan sebagai penindas akal!

islam datang bukan sebagai pelepaskan akal ibarat melepaskan kuda ditengah padang ,untuk membiarkan akal merajalela dalam semua lapangan.dalam beberapa hal islam datang sebagai supplement dari akal,sebagai penyambung kekuatan akal,dibidang, dimana si akal tidak dapat bekerja lagi.seseorang yang mendakwakan bahwa akal itu dapat mencapai semua kebenaran,bukanlah ia orang yang sebenar benarnya telah menggunakan akal.bukanlah ia seseorang yang akal merdeka dari pada hawanafsu ,dari pada ketakaburan yang cetek.

kalau sudah boleh dikatakan bahwa pemahaman ajaran islam sekarang menderita satu krisis ,bukan sekali krisis ini yang coba menghantamnya.bukan dizaman radio dan televisi saja.betapakah hebatnya serangan kebudayaan hellenisme, i'tiqad karramiet, bagaimanakah hebatnya serangan bermacam macam firqoh yang bercakar cakaran ,berapakah hebatnya penyakit taqlid dan fanatisme yang mengorek kekuatan islam sebagai akibat aliran mu'tazilah!

dari semua perjuangan itu islam keluar dengan kekuatan baharu.tiap tipa kalinya timbul dalam tubuhnya bermacam macam antitoxine pembersihan dirinya kembali dari kuman kuman penyakit yang datang dari luar.setelah itu keluar lagi dengan memperlihatkan segi segi dan bangunannya pelbagai warna,yang selama ini,belum begitu kelihatan rupanya.

Batas akal merdeka

adapun aliran mu'tazilah hanya sebahagian daripada aliran aliran yang telah diselami oleh islam dan kaum muslimin.memang banyak pula yeng telah tercapai oleh rasio kaum mu'tazilah.banyak manfaat yang dihasilkannya bagi ummat islam yang memakai "rein geloof" ("kepercayaan murni") semata mata dalam semua hal dizaman itu.

akan tetapi seorang mutazilah seperti al jubbai yang menjadi pelopor dari akal merdeka terpaksa mengakui waktu mendapat persoalan dari muridnya Al asy'ari*2) bahwa banyaklah hal hal yang tidak mungkin dicampuri oleh akal merdeka; banyaklah hal hal yang kita sebagai manusia ,terpaksa berkata" wallahu a'lam!"

banyak pula yang harus kita terima ,"bila kaifa",tanpa tanya lagi"bagaimananya".

siapakah yang tidak akan mengakui bahwa immanuel kant itu seorang ahli akal yang amat besar?

akan tetapi,bukankah dia pula yang telah membantah faham orang ,bahwa semua boleh dipulangkan kepada akal merdeka,boleh diputuskan menurut kemauan '"rein vernunft" ( " akal murni")

dipaksa "rein geloof"disemua perkara ,kita beku dan jumud.diturutkan kemauan "rein vernunft"disemua perkara kita terbentur dan hancur.

Tempat dan gelanggang akal merdeka

masing masing ada tempatnya ,ada gelanggangnya .maka islam menunjukkan tempatnya masing masing itu supaya kita jangan keliru pasang.
dala sebuah hadist dijelaskan:

"diriwayatkan dari ibu abbas Ra ,bahwa ada satu kaum (golongan) yang berfikir tentang Allah azza wa jalla.maka bersabda Nabi SAW : "berfikirlah kamu tentang makluk Allah dan jangan fikirkan tentang (dzat) Allah.karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu mendudukannya tepat pada tempat yang sebenarnya".(Riwayat abu nu'aim,AShbahani dan abu syaikh)

"apabila orang memperdebatkan masalah qadla dan Qadar ,maka diamlah kamu".

lantaran semua ini bukan lapangan akal ,bukan lapangan nernunft,bukan gelanggang rasio.

ibnu sina ,kalau ia hendak dinamakan seorang "rasionalis" islam yang sudah melepaskan dahaga ruhaninya dalam sumber sumber kebudayaan yunani ,tidak ia lepaskan batas batas hukum "aqidah islam,tidak ia salah raba menentukan manakah yang "spirit of islam" manakah yang spirit of hellenism".

diwaktu bujangnya enggan disuruh mengambil air wudhu waktu subuh dimuslim dingin ,ia berkata antara lain:
"engakau kasihi dan sayangi aku,engkau fanatiki aku,malah ada orang yang menganggap aku lebih pintar dari muhammad SAW.akan tetapi sekarang ,baharu aku menyuruh engkau keluar kamar mengambil air wudhu saja,engkau sdah enggan lantaran hari dingin.dengarkanlah suara muazin yangnyaring dari atas menara itu! disini engkau mendapat tahu;bagaimanakah perbedaan kekuatan akal manusia dengan wahyu illahi.dalam hari sedingin ini ,si muadzin tak gentar pergi keluar dalam gelap gulita memanjat pula keatas menara yang tinggi untuk membangunkan kaum muslimin yang akan menyembah Allah.semua ini hanya lantarab sepatah suruhan Rasulullah SAW".*3)

ibnu thufail -kalau hendak dinamakan seorang rasionalis berakal merdeka-ia telah bersusah payah menggunakan pendapatnya tentang lapangan akal merdeka dan gelanggang wahyu illahi,berupa sebuah roman filsafah: hay bin yaqzhan.dalam prosa berirama yang menarik hau.disitu ia terangkan bahwa dalam ikhtiar "mencari Tuhan" semata mata mungkin dipakai akal saja.akan tetapi dalam mengetahui sifat sifatnya dan dalam menentukan cara caranya kita harus menghubungkan diri dengan Tuhan kita, disini akal merdeka tidak sanggup.disini tempatnya wahyu illahi.disini tempatnya simanusia meti berpendirian "sami'na wa atha'na" "kami telah mendengar dan pasti menurut".

ibnu rusyd,walaupun bagaimana merdeka akalnya tidak enggan menurutkan mazhab as asy'ari dalam beberapa urusan aqidah .ia pernah menjabat pangkat qadhil qudhat,ketua mahkamah agung.adakah ia berhakim kepada akal merdeka?adakah ia "verweken"semua aturan islam supaya cocok dengan kemauan zamannya.

ada ia "verwerken" (sadur) ada yang tidak.
buka bidayatul mujtahid nya.adakah ia melemparkan sema hambalisme,syafi'isme.malikisme dan hanafisme?tidak! dibawakannya semuanya faham faham yang berselisih itu.ada yang "kaku" semata mata,ada pula yang "rationeel"seperti zaman lisol dan kreoline.disusulinya ,apakah sebab nya maka terbit perselisihan faham itu.disetengah tempat dituliskan dipaling belakang,bagaimana ijtihadnya sendiri.ditempat lain dilepaskan ,diserahkannya kepada sipembaca mujtahid .tidak semua yang "kaku" itu salah,tidak semua yang "rasional"itu benar.

bukan berarti berakal merdeka namanya ,apabila seorang menolak salah satu aliran faham a priori saja sebelum memeriksa lebih dahulu ,manakah yang patut diterima,manakah yang patut ditolak.

begitu cara ibnu rusyd dalam memperaktekan akal merdekanya.
farid wajdi ,penganjur dari akal merdeka diabad 20 apakah ia hendak "merasional"kan semua aturan?tidak,dalam beberapa tulisannya antara lain Al ISLAM dienun 'Aam wa khalid,dicontohkan nya bagaimana kita harus menggunakan akal kita supaya siakal mendapat kepuasan,supaya siakal jangan takabur menganggap bahwa yang dinamakan rasa keagamaa(religionus sentiment)itu rendah.supaya siakal mengakui akan kekuatan rem bagi tabiat tabiat kejahatan dari manusia yang tak dapat direm dan dikekang dengan rasio,dengan akal semata mata.diperlihatkan nya bagaimana agama islam telah menghubungkan akal dengan religioan sentiment dalam suatu kombinasi yang serasi(harmonis).yang satu mengahargai yang lain pada tempatnya masing masing.

bukalah al mush haful mufassar nya .adakah rafid wajdi yang hidup di zaman radio dan televisi ini merasionalkan semua ajaran yang terdapat dalam islam?tidak!ada yang bisa mesti di"rasional"kan ada yang mesti di "bila kaifa'" kan.

dan junjungan kita SAW yang menjadi pemimpin ummat bagi segenap masa dan masyarakat ,tidak lupa meninggalkan bagi kita,dan bagi masyarakat keturunan keturunan yang akan datang sesudah kita ,satu patokan dan batas untuk menentukan dimanakah kita boleh dan mesti memakai rasio ,dimanakah kita harus dan mesti terima dengan "sami'na wa atha'na" semata mata.

Rasulullah bersabda:
"kamu lebih tahu tentang urusan duniamu daripada aku dan aku lebih tahu urusan akhiratmu daripada kamu"(HR.muslim dari anas bin malik dan aiyah)

Alhamdulillah ,kita ada mempunyai pedoman ini.apakah yang mungkin tinggal lagi dari pusaka muhammad SAW sekiranya dalam hal yang penting ini,kita dibiarkan dihela dan diseret menurut kemauan siakal merdeka ,menurut kemauan hawa nafsu yang bertopeng akal merdeka.

apakah yang tinggal lagi dari agama illahi sekiranya kita dalam urusan ini ,dibiarkan terumbang ambing antara neo platoisme dan historis materialisme, dan 1001 macam isme yang lain lagi,dari yang kolot sampai yang modern!

2 komentar:

Syifanux mengatakan...

betul mas islam adalah agama yang realistis
namun kadang banyak dari kita yang masih terjebak oleh dogma agama, semacam hal yang tabu untuk diungkap ya ga boleh untuk dibicarakan
kek orba aja :-)
pengaruh Snouck Hurgronje-lah yang masih kuat sampe saat ini.
eh sory jika ndlawer mona mene alias OOT

DimasRangga mengatakan...

semoga syariah Islam di bumi Indonesia ditegakkan dengan segera.. kunjungi http://mastersaham.blogspot.com